Senin, 24 November 2014

Review FIFA 15 – Game Untuk Mempererat Pertemanan, Kekeluargaan, Dan Atmosfer Kompetisi

Review FIFA 15 – Alat Untuk Mempererat Pertemanan, Kekeluargaan, Dan Atmosfer Kompetisi

Sepak bola adalah jenis olahraga universal yang mungkin paling banyak penggemarnya di seluruh dunia. Hal ini diperkuat dengan event empat tahunan seperti Piala Dunia di mana semua mata dari seluruh penjuru dunia akan tertuju pada event akbar tersebut. Dengan animo seperti itu, tidak heran jenis olahraga ini cukup diminati juga dalam bentuk video game.
FIFA 15 Screenshot 1
Contohnya saja EA untuk seri FIFA yang sudah mereka rilis sejak tahun 1993, atau Konami denganPro Evolution Soccer. Khusus untuk yang pertama, seri ini tidak pernah absen setiap tahunnya dan tahun ini kita kebagian FIFA 15 dengan tajuk Feel The Game. Mungkin kamu bertanya-tanya dengan seri yang tidak pernah absen ini apalagi yang ingin kita saksikan pada iterasi terbaru? Bukankah semuanya akan sama saja seperti iterasi sebelumnya? Mungkin iya untuk sebagian orang, tetapi sebagian lainnya mungkin menganggap tidak.


Well, salah satu yang pasti berubah dengan adanya sekuel di seri game sepak bola adalah daftar transfer pemain baru yang terjadi setiap musim. Namun jika kamu menghabiskan uang setiap tahunnya hanya untuk mendapatkan pemain baru saja, tanpa ada perubahan yang signifikan, bukankah itu akan menjadi hal yang tidak worth it? Dengan review ini, saya akan mengungkapkan kepada kamu apakah kamu pantas menggelontorkan dana sebanyak itu untuk FIFA 15, atau malah harusnya kamu alokasikan untuk game lain saja.
FIFA 15 | Screenshot 2

Tetap Berjaya Di Tahun Ini?

FIFA 15 | Screenshot 3Sebelum masuk dalam bahasan yang lebih dalam, saya akan banyak membandingkan FIFA 15dengan pendahulunya yaitu FIFA 14, dan Pro Evolution Soccer 2015 yang sudah pernah saya mainkan sedikit melalui demo. Saya juga akan asumsikan, para pembaca sudah mengerti seluk beluk FIFA 14 sehingga dalam komparasi ini, saya tidak akan membahas terlalu detail bagaimana kondisi FIFA 14. Oh ya, untuk review kali ini saya hanya menggunakan PS4 sebagai komparasi. Let’s get started.
Sejak keputusan Konami yang tidak merilis Pro Evolution Soccer 2014 untuk console next-gen, otomatis FIFA 14 melenggang sendirian bak tanpa penantang yang sepadan. Memang kedua serigame ini selalu diidentikkan sebagai anjing dan kucing yang selalu beradu untuk menjadi pemenang. Tetapi karena PES 2014 absen, oleh karena itu FIFA 14 lah yang mendapatkan predikat sebagai game bola terbaik.
FIFA 15 | Screenshot 4Namun, dengan kehadiran PES 2015 di tahun ini melalui dukungan Fox Engine, dominasi FIFA 15setidaknya sedikit terusik. Bagi saya pribadi yang menikmati waktu bersama FIFA 14 setelah sekian lama tidak menyentuh game bola di console,  saya sudah merasa lebih familier dan lebih nyaman dengan FIFA 14 ketika PES 2015 datang. Bukan berarti PES 2015 jelek dan kalah bersaing dengan seri FIFA, tapi absennya mereka pada seri sebelumnya seakan-akan seperti kalah langkah dalam permainan catur dan penggemar game sepak bola sudah terlanjur jatuh cinta pada FIFA 14 sebagai pengisi kehampaan relung hati.
Awalnya saya sendiri mempertanyakan untuk apa FIFA 15 dihadirkan, karena sesungguhnya di awal bermain saya tidak merasakan perbedaan apapun selain daftar pemain yang sudah berbeda mengikuti musim transfer 2014/2015. Hal ini sebenarnya menjadi celah bagi PES 2015 masuk sebagai game substitusi, karena yang dicari memang bukan hanya pemain yang berbeda tetapi fitur baru apalagi yang disuguhkan.
Tapi lama-kelamaan seiring mencoba, mencoba, dan mencoba lagi satu persatu fitur yang disematkan dalam FIFA 15 mulai tersingkap secara perlahan namun pasti. Ada yang menjadi fitur penting dan sangat krusial, tetapi ada juga yang hanya sebagai make-up semata.
FIFA 15 | Screenshot 5

Go Into The Detail, Feel The Game

FIFA 15 | Screenshot 7Seperti yang sudah saya utarakan, cukup sulit mengenal fitur baru di FIFA 15. Pada saat itu mungkin saya terlalu fokus untuk mencari satu persatu fitur yang dijanjikan dan lupa pada tagline game ini “Feel The Game“. Akhirnya setelah mengosongkan pikiran dan menjadi satu dengan game dan merasakannya, fitur krusial pertama yang sangat dirasakan adalah kualitas penjaga gawang yang meningkat tajam.
Pada FIFA 14, kecenderungannya penjaga gawang hanya sebagai “boneka” dari benteng pertahanan terakhir. Apalagi ketika pemain lawan sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper, peluang untuk mencetak gol bisa saya katakan sebesar 75%. Semua hal tersebut seakan-akan benar-benar diperbaharui pada FIFA 15. Setidaknya persentase mencetak gol sekarang turun menjadi 40%. Benar, mencetak gol sekarang akan lebih sulit karena kiper yang cukup tangguh, tetapi saya tidak mengatakan bahwa peluang kamu tertutup sama sekali ketika berhadapan satu lawan satu dengan kiper.
Kiper pada FIFA 15 bukan lagi menjadi boneka, tetapi seperti pribadi yang benar-benar hidup. Gerakannya menangkis bola terjangan lawan menjadi lebih luwes dan beragam seperti menggunakan kaki, menangkis sambil terbang, dan lainnya. Tidak heran, jika penjaga gawang sekarang memiliki peranan penting yang bahkan bisa menyelamatkan kamu dari kekalahan walaupun kontrol yang diberikan kepada kamu untuk mengendalikannya cukup minim. Melaui fitur ini, pengalaman bermain bola semakin realistis saja.
FIFA 15 | Screenshot 8Walaupun EA tampaknya hanya memberikan fitur-fitur yang tidak kasat mata, tapi ketika kamu benar-benar tenggelam memainkannya, kamu akan mulai merasakannya. Seperti setiap gerakan pemain yang semakin realistis ketika mengontrol bola. Ya, setiap pemain! Saya memang tidak hafal gerakan setiap pemain ketika menggiring sang kulit bundar pada dunia nyata. Namun para penggemar bola pasti fasih dengan gerakan nama-nama terkenal seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, atau Arjen Robben. Gerakan meliuk-liuk mereka berbeda satu sama lain jika kamu perhatikan dengan detail. Artinya kamu akan menemukan sebuah game bola yang semakin realistis.
Soal kontrol, saya merasa FIFA 15 lebih sulit dibandingkan dengan FIFA 14. Entah karena saya sendiri kurang mahir atau memang seperti itu. Sebagai contoh, di seri ke-14 ketika kamu mengoper bola, walaupun arah yang kamu tuju tidak terlalu tepat, bola masih akan mengarah ke teman kamu. Sedangkan di FIFA 15, rasanya kamu harus benar-benar mengarahkannya dengan lebih presisi. Begitu pula dengan menembak ke gawang, seringkali peluang yang saya ciptakan di depan gawang kandas gara-gara meleset ke samping gawang.
Selebihnya saya merasa fitur yang ditaruh di game ini terlihat minor seperti baju pemain yang bisa kotor, rumput yang lama kelamaan ada bekas sepatu pemain, mood pemain yang berubah-ubah, dan lainnya. Meskipun begitu, kita patut memberikan apresiasi karena dengan fitur minor tersebut permainan lebih terlihat alami.
FIFA 15 | Screenshot 6

Bukan Ignite vs. Fox Engine, Tapi UX

Soal grafis, tentu saja FIFA 15 mengalami peningkatan yang lebih baik dari FIFA 14. Setiap pemain terlihat lebih detail dari kontur tubuh sampai gerakan rambut. Hal ini berkat peningkatan yang dilakukan EA menggunakan Ignite Engine. Namun jika dibandingkan dengan Fox Engine yang digunakan pada Pro Evolution Soccer 2015, maka detail orang pada FIFA 15 masih kalah. Fox Enginememang secara luar biasa menggambarkan pemain sehingga terlihat lebih real. Hal ini terlihat dari efek pencahayaan, hingga detail yang sangat tinggi (bahkan sampai titik bekas cukuran kumis dan jenggot terlihat natural).
FIFA 15 | Screenshot 9
FIFA 15 | Screenshot 10
FIFA 15 | Screenshot 11
Tetapi masalahnya bukan hanya pada perbandingan kedua engine tersebut saja, kenyamanan navigasi untuk memilah di antara banyak menu yang tersedia menjadi poin yang cukup krusial. Saya yang sudah nyaman dengan user interface (UI) milik FIFA 14, semakin dibuat nyaman dengan pergantian beberapa interface. Misalnya saja pada sistem formasi pemain yang lebih enak digunakan dibandingkan FIFA 14 apalagi PES 2015. Selain itu EA juga memberikan detail yang lebih mendalam ketika kamu menyusun formasi, layaknya ketika sedang memainkan Football Managerdengan sudut pandang seorang pengatur strategi.
Pada intinya, yang dirasakan setiap pemain adalah bukan hanya grafis yang lebih bagus, tetapi kemampuan bernavigasi yang nyaman dengan baik mengarungi setiap menu dalam game. Dan FIFA 15 memberikannya dengan sangat baik.
FIFA 15 | Screenshot 12

Verdict: Game Wajib Untuk Setiap Pengguna Next-gen Console?

FIFA 15 | Screenshot 15Setelah melihat penjabaran dan fitur apa saja yang diberikan EA untuk iterasi terbaru seri FIFA ini, kini kita tiba pada kesimpulan. Apakah FIFA 15 hanya penguras dompet karena fitur minim dan hanya update daftar pemain, atau memang pantas dimiliki setiap pemain? Jawabannya saya kembalikan lagi kepada kamu. Jika kamu penggila bola dan cukup sering mengundang orang lain untuk bermain bersama, maka FIFA 15 merupakan game yang wajib kamu miliki. Melaluinya, kamu bisa mempererat pertemanan, kekeluargaan, dan kompetisi pada saat yang sama ketika kamu memainkannya bersama orang lain.
Namun jika kamu lebih suka bermain sendiri alias single player, tidak mempunyai banyak kerabat untuk diajak bermain bersama, dan tidak terlalu “gila” bola, tentu kamu bisa melewatkan FIFA 15 dan seri selanjutnya sampai EA bisa memberikan perubahan yang luar biasa pada game ini.

oiya harga original FIFA 15 sekitar Rp.850.000 tergolong mahal juga sih buat game yang tiap tahunya dirilis ,Saya tidak menyarankan anda untuk mengunduh atau membeli bajakanya kita juga harus menghargai para Developer yang dengan kerja kerasnya untuk bisa membuat game sebaik ini yaitu dengan cara membeli kaset original nya. .ok
Sumber : id.gamesinasia.com

Minggu, 23 November 2014

Review Call of Duty: Advanced Warfare – Kembalinya Sang Legenda FPS

Review Call of Duty: Advanced Warfare – Kembalinya Sang Raja FPS

Sampai titik ini rasanya semua orang termasuk saya pastinya sudah tahu mengenai Call of Duty. Ini adalah seri game first-person shooter yang paling terkenal dan juga menguntungkan yang pernah ada dalam sejarah dunia gaming. Tapi konsensus umum yang mulai terbentuk adalah seri Call of Duty sudah mulai membosankan. Ini diperkuat dengan seri terakhir yang mendapat respon yang kurang baik walaupun dari segi penjualan Call of Duty: Ghost adalah salah satu game dengan penjualan tertinggi sepanjang tahun 2013.
Pemain sudah bosan dengan formula yang sama dan jika sang developer tidak melakukan hal yang baru maka kita mungkin akan segera melihat matinya franchise Call of Duty. Tapi nampaknya itu tidak akan terjadi, setidaknya dalam waktu dekat. Ini karena Call of Duty: Advanced Warfare berhasil menghembuskan nyawa baru ke dalam seri ini. Setidaknya membawa beberapa persepsi dan rasa baru ke dalam game yang sudah terkenal dengan aksi luar biasa khas Hollywood ini.
Sebelum saya memulai ulasan kali ini saya harus katakan bahwa saya hanya pernah memainkanCall of Duty, Call of Duty 2, Call of Duty 4: Modern Warfare, Call of Duty 4: Modern Warfare 2, danCall of Duty: Ghosts. Jadi jelas saya melewatkan beberapa seri terbaru mereka (tepatnya 5) dan ini membuat saya tidak memiliki kelelahan yang sama dengan pemain yang memainkan seri Call of Duty setiap tahunnya.

Sebuah Masa Yang Tidak Terlalu Jauh

Call of Duty Advanced Warfare Single | Screenshot 1

Call of Duty: Advanced Warfare mengambil latar belakang cerita di tahun 2054, jadi kita akan melihat berbagai senjata dan perlengkapan yang futuristis. Tapi karena tahun 2054 hanya kurang 40 tahun lagi, sang developer tidak terlalu memaksa untuk menghadirkan senjata dengan terlalu futuristis. Senjata serta perlengkapan yang ada masih dalam batas wajar, masuk akal pada masanya, dan juga pintar. Kalau kamu juga mengikut perkembangan senjata sekarang maka kamu akan tahu bahwa teknologi yang digunakan di Advanced Warfare tidaklah terlalu jauh.
Berbicara mengenai cerita, Call of Duty: Advanced Warfare tetap menggunakan plot yang terbilangcheesy layaknya sebuah film Hollywood. Tapi kali ini sang developer membuatnya lebih mudah dicerna. Ini karena mereka tidak terlalu terburu-buru menjelaskan latar belakang dari ceritanya. Beberapa seri Call of Duty terakhir yang saya mainkan selalu mempunyai pola di mana kita langsung terjun ke dalam sebuah aksi berbahaya dengan briefing yang sangat singkat. Bahkan diCall of Duty: Ghost, briefing ini menggunakan animasi yang sederhana. Di Call of Duty: Advanced Warfare saya merasa karakter yang saya mainkan lebih di anggap penting sehingga karakter lain mau menjelaskan latar belakang dengan lebih detail. Bukan seperti pesuruh dengan perintah pergi ke sana, bunuh seseorang, dan jangan banyak tanya.
Call of Duty Advanced Warfare Single | Screenshot 2
Secara intensitas Call of Duty: Advanced Warfare juga mempunyai pola yang sedikit berbeda. Sebelumnya kamu akan secara konstan menjalani misi yang semakin lama semakin penting dan menegangkan. Di sini kamu akan melalui berbagai plot yang turun naik bahkan sampai ke bagian paling akhir dari cerita. Bagi saya ini adalah cara yang tepat untuk menikmati sebuah game FPS yang cukup panjang. Jika kamu memutuskan untuk mencari semua intel yang dapat kamu kumpulkan maka Call of Duty: Advanced Warfare akan membutuhkan waktu sampai 9 jam.
Variasi misi yang menjadi ciri khas Call of Duty juga tetap ada. Saya bisa bilang saya menyukai berbagai variasi misi yang ada di Call of Duty: Advanced Warfare karena memang misinya cukup bervariasi. Bukan hanya karena kamu diizinkan menggunakan berbagai kendaraan (yang mana juga masih ada di sini). Kamu tidak selalu menjadi jagoan utama, ada saatnya kamu menjadi supportuntuk tim yang sedang menyerbu sebuah bangunan, atau bahkan lari melewati berbagai rumah untuk menghindari serangan penembak jitu. Di sini kamu bagian dari sebuah tim dan itu berarti kamu harus melakukan beberapa peran lainnya. Kesan Rambo sudah cukup berkurang dan ini adalah sebuah variasi yang menyenangkan.

Exosuit – Mainan Canggih Para Tentara

Call of Duty Advanced Warfare Single | Screenshot 3

Call of Duty Advanced Warfare Single | Screenshot 4

Call of Duty Advanced Warfare Single | Screenshot 5

Ada banyak (mungkin terlalu banyak) gadgetcanggih yang diperkenalkan, namun tentu yang paling terkenal adalah Exosuit. Pada dasarnya Exosuit akan membuat kamu menjadi Iron Man. Kamu bisa melompat tinggi, terbang, sampai dengan menghilang. Terdengar keren dan memang keren, namun di single player peran dari Exosuit ini tidak terlalu besar selain menjadi pelengkap cerita. Contohnya Boost Jump, dengan kemampuan ini kamu bisa melompat tinggi, cocok untuk melompati sebuah mobil yang sedang terbakar atau mencapai lantai 2 dengan cepat. Tapi ketika kamu sedang berhadapan dengan 10 sampai 15 musuh maka melompat tinggi hanya akan membuat kamu menjadi sasaran empuk.
Bagian yang menurut saya lebih bagus dari pada Exosuit itu sendiri adalah peningkatan terhadap beberapa senjata dasar. Dua senjata baru favorit saya adalah bom pintar yang dapat mencari sendiri musuh dan juga threat grenade yang begitu diledakkan akan memberitahu posisi musuh yang sedang bersembunyi. Evolusi dari berbagai granat yang ada di sini terbilang cukup bagus dan bukan sekedar upgrade lebih besar ledakan atau lebih kuat, tapi memiliki fungsi yang baru.

Grafis Luar Biasa Yang Akan Memberikan Alasan Untuk Upgrade Graphic Card

Call of Duty Advanced Warfare | Screenshot 5

Call of Duty Advanced Warfare Single | Screenshot 6

Kualitas grafis dari Call of Duty: Advanced Warfare terlihat sangat baik sekali. Jelas sebuah peningkatan jika kita bandingkan dengan seri Ghost sebelumnya. Call of Duty: Advanced Warfareterasa lebih luas jika kita berbicara mengenai lingkungan. Beberapa bangunan benar-benar bisa dimasuki dan memiliki beberapa lantai. Dan itu bahkan sebuah gedung yang berada di pojok dan tidak ada alasan bagi kita untuk ke sana.
Karakter Irons (Kevin Spacey) terlihat sangat mirip dengan wajah aslinya dan di beberapa adegan saya bahkan sudah tidak bisa membedakan apakah ini diambil secara langsung atau merupakan CGI. Walaupun memang ada beberapa momen di mana artikulasi mulut terutama mata tidak terasa hidup. Jadi terkadang seorang karakter akan terlihat sangat hidup dari kaki sampai kepala, tapi dia tidak seperti sedang melihat ke arah yang benar.
Satu hal terakhir yang sangat membantu codaw secara visual adalah penggunaan lingkungan yang sebagian besar terjadi di sebuah kota yang hidup. Di sebuah misi kita hanya perlu membuntuti dan merekam pembicaraan seseorang di tengah hiruk-pikuk perkotaan dan itu membuat saya bertanya apakah ini Call of Duty: Advanced Warfare yang saya sedang mainkan? Setelah sebelumnya selalu melihat hutan, kota mati, serta markas militer terpencil dari seri-seri sebelumnya, penggunaan kota sebagai tema lingkungan utama benar-benar membawa penyegaran.

Bukan Tanpa Kekurangan

Call of Duty: Advanced Warfare tidaklah sempurna. AI terasa sedikit lebih pintar dalam kemampuan mengarahkan tembakan tapi sangat bodoh dalam hal deteksi. Kamu bisa berada di depan mereka namun mereka tidak akan bergeming hanya karena kamu berada di atas platform 2 meter yang sebenarnya bisa jelas terlihat. Single player ini juga terlalu berbasis kepada event yang telah ditentukan sehingga kamu dapat lolos dari kekacauan sebelumnya jika sudah mencapai event baru. Misalnya pada level Sentinel saya sebenarnya sudah gagal karena banyak musuh yang mengetahui keberadaan saya dan mulai menembaki. Namun 2 detik kemudian saya berhasil masuk ke dalam ruangan yang harus saya masuki dan kekacauan sebelumnya pun hilang.
Call of Duty Advanced Warfare Single | Screenshot 9
                Oh tidak usah pedulikan saya. Saya hanya berada 4 meter di depan kamu, dengan senjata otomatis.

Musuh juga terkadang melakukan hal-hal bodoh seperti berlindung di belakang tembok dan mempunyai prioritas menembak yang aneh. Terkadang kamu juga bisa melihat dua prajurit yang melakukan gerakan yang sama persis dan mati dengan cara yang sama persis. Hal-hal seperti ini akan terjadi namun tidak sampai membuat pengalaman bermainnya berkurang karena frekuensinya yang tidak terlalu sering.

Call of Duty Advanced Warfare Single | Screenshot 7

Jadi apakah Call of Duty: Advanced Warfare layak untuk dibeli? Bahkan untuk single player saja, saya rasa Call of Duty: Advanced Warfare sudah layak untuk dibeli. Jika kita bandingkan dengan Crysis 3, keduanya memiliki jumlah jam bermain yang relatif sama dan pengalaman bermain yang sama serunya. Tapi Call of Duty: Advanced Warfare masih memiliki keunggulan dari segi multiplayer yang sebenarnya merupakan bagian yang lebih penting daripada single player.
Tapi jika kamu tanya apakah sebaiknya dibeli sekarang maka saya pribadi akan menyarankan nanti ketika ada diskon. Walaupun single player Call of Duty: Advanced Warfare adalah salah satu yang paling bagus, namun mode multiplayer masih mengalami kendala ping yang rendah. Activision sudah mengeluarkan patch yang sedikit meningkatkan performanya namun belum sampai ke tahap benar-benar tanpa masalah. Kamu bisa membeli Call of Duty: Advanced Warfare sekarang dan bermain multiplayer dengan cukup lancar, namun terkadang akan ada saatnya di mana game menjadi sedikit laggy sementara. Jika kamu bisa hidup dengan itu dan sudah tidak tahan, maka ya kamu mendapat restu dari saya untuk membelinya.
Sumber : gamesinasia.com

Sabtu, 22 November 2014

Tutorial Instalasi Windows Server 2012 Step by Step

Setelah kemarin saya menjelaskan cara instalasi OS Windows 8.1 , kini saya akan membahas bagaimana cara instalasi windows server 2013 beserta gambarnya :

Siapkan DVD Installer-nya atau File ISO-nya ( jika melakukan Installasi pada Virtualisasi VMWare Workstation, VMWare vSphere, VirtualBox atau MS Virtual PC ). Spesifikasi PC atau Server atau VM yang direkomendasikan

Jumat, 21 November 2014

Review Aplikasi Torrent dan mendownload menggunakan Torrent


"torrent ? apaan tuh torrent ?!" yap teman dekat saya saja ada yang tidak tahu menahu apa itu torrent ..menurut informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber, Torrent adalah sebuah metode download secara P2P (Peer-To-Peer). Apa itu P2P ? P2P adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih dalam suatu jaringan. Saat kita men-download suatu file melalui Torrent, komputer di seluruh dunia yang sedang men-download file yang sama akan berhubungan untuk saling men-transfer data satu sama lain. Untuk men-download melalui Torrent sendiri, dibutuhkan file berukuran kecil yang berekstensi *.torrent.
    Sebelum melangkah lebih jauh, marilah kita pahami dulu beberapa istilah umum dalam Torrent yang sering digunakan.


  • Seeder, adalah sebutan untuk seseorang yang telah selesai men-download file. Saat ini tugas Seeder hanyalah meng-upload seluruh file yang dia punya ke orang lain yang belum selesai men-download (Leecher). Setelah menjadi Seeder, dia tidak lagi melakukan proses download melainkan proses upload.
  • Leecher, adalah sebutan untuk seseorang yang sedang men-download file. Leecher melakukan 2 proses transfer secara bersamaan, yaitu Download dan Upload. Mengapa Upload ? Karena dia juga harus membagi file yang dia punya ke orang lain yang belum memiliki utuh file yang bersangkutan. Itulah prinsip Torrent yang utama, yaitu harus saling berbagi satu sama lain.
  • Tracker, adalah sebuah server pusat yang mengumpulkan informasi mengenai jumlah seeder dan leecher.

      1. Keuntungan men-download file melalui Torrent adalah proses download kadangkala dapat menjadi lebih cepat. Mengapa ? Karena kecepatan download dapat dipengaruhi oleh jumlah seeder dan leecher. Semakin banyak jumlah seeder dibandingkan leecher maka proses download menjadi lebih cepat, karena banyak seeder yang membantu mengirimkan data kepada kita. Sebaliknya apabila semakin banyak jumlah leecher dibandingkan seeder maka proses download menjadi lebih lambat, karena kita harus terbebani meng-upload data kepada sesama leecher.
      Maka untuk mengatasi hal tersebut, berikut ada tips dan trik agar download dengan Torrent dapat menjadi lebih cepat.
        Saat mengunjungi situs Torrent perhatikan keterangan jumlah seeder dan leecher-nya. Hanya download file yang memiliki banyak seeder dan sedikit leecher. Perhatikan perbandingan jumlah seeder dan leecher. Misalnya ada suatu file yang memiliki 50 seeder dan 5 leecher, tentu akan lebih cepat dibandingkan file yang memiliki 3510 seeder dan 3500 leecher. Jadi jangan dikira jumlah seeder yang mencapai ribuan pasti lebih cepat. Perhatikan juga jarak antara seeder dengan leecher, semakin tinggi selisihnya maka semakin cepat proses download-nya.


    1. Cari file Torrent yang memiliki banyak Tracker. Hal ini dimaksudkan agar semakin banyak informasi mengenai seeder dan leecher sehingga dapat mempercepat proses download.
    2. Batasi kecepatan upload tetapi jangan sampai 0 (nol), karena proses upload sangat mempengaruhi proses download.
    3. Apabila kita akan men-download melalui Torrent, ada hal penting yang harus diingat. Berkaitan dengan etika dalam dunia internet, khususnya Torrent. Saat sedang men-download file melalui Torrent, jangan sekali-kali memberi limit 0 (nol) pada kecepatan upload sedangkan kecepatan download-nya di-set unlimited. Itu namanya mau enaknya sendiri, tidak mau memikirkan orang lain. Sebaiknya, kecepatan upload si-set minimal menjadi 2.0 kBps setidaknya.
    4. Saat kita selesai men-download sebuah file melalui Torrent, maka status kita akan berubah dari leecher menjadi seeder. Tentunya proses download akan terhenti. Jangan langsung menutup aplikasi Torrent. Biarkan sejenak beberapa saat untuk meng-upload data ke komputer lain. Mengapa hal di atas wajib dilakukan ? Karena apabila hal di atas tidak dilakukan, server akan memblokir IP kita, sehingga kita tidak bisa lagi men-download melalui Torrent. Apabila sudah terjadi, maka kita harus mengganti IP kita.

      1. Tertarik untuk mencoba download melalui Torrent ? Sebelumnya kita harus men-download dan meng-install BitTorrent Client pada komputer kita. Untuk daftar lengkap BitTorrent Client dapat dilihat pada List of BitTorrent clients. Saya pribadi lebih suka menggunakan uTorren karena menggunakan resource yang ringan.
      Setelah itu kunjungi situs-situs Torrent untuk mulai men-download Torrent. Menurut informasi yang saya dapatkan dari TorrentFreak, data peringkat situs Torrent 10 besar di seluruh dunia berdasarkan statistik pengunjung menurut Alexa adalah sebagai berikut.
      Mininova (Alexa Rank: 290)
      ThePirateBay (Alexa Rank: 427)
      Demonoid (Members only) (Alexa Rank: 470)
      IsoHunt (Alexa Rank: 720)
      BitTorrent (Alexa Rank: 1468)
      Torrentz (Alexa Rank: 1492)
      TorrentBox (Alexa Rank: 4360)
      Meganova, sekarang Seedpeer (Alexa Rank: 8970)
      TorrentReactor (Alexa Rank: 9103)
      BiteNova (Alexa Rank: 11558)
      Semoga bermanfaat..:-)

      Kamis, 20 November 2014

      Tutorial Install Ubuntu 14.04 di VMware Workstation 10


      Oke setelah kemarin saya sudah memposting tutorial menginstal Ubuntu untuk sistem operasi di Laptop/Komputer PC kamu ,sekarang saya akan memberikan tutorial cara instal OS Ubuntu tapi secara Virtual..

      Ubuntu merupakan sistem operasi berbasis Linux dan merupakan sistem operasi terbuka/open source yang cukup banyak digunakan dan juga memiliki support sangat banyak dalam berbagai komunitasnya.

      Sistem Operasi ini merupakan Free ware atau gratis , berbeda dengan Windows dan Mac Os yang berbayar, Sistem operasi ini juga memiliki banyak Software pendukung yang gratis pula.

      Kali ini saya akan menunjukkan cara menginstall atau membuat Virtual mesin dengan OS Ubuntu 14.04 di workstation 10

      Pertama buka VMware Workstation 10



      Klik Create a New Virtual Machine > Klik Typical > klik next



      Kemudian pilih Installer Disc image file , karena saya menggunakan File Iso , namun jika anda menggunkan CD / DVD pilih lah yang Installer disc.
      Kemudian browse file Iso.
      Nah disini saya menggunakan Ubuntu 14.04 Trusty Tahr 64 Bit.
      Kemudian klik Open.



      Kemudian isi nama Personal Linux, Username , dan Password yang anda inginkan > Klik Next



      Selanjutnya isi nama Virtual Mesin ini , anda bebas memberi nama yang anda suka, kemudian biarkan folder lokasi penginstallan tetap default untuk mempermudah > klik next



      Isikan kapasitas harddisk yang anda inginkan , kemudian pada bagian ceklist pilih yang bagian bawah untuk mempermudah jika suatu saat anda ingin memindahkan virtual mesin ini ke komputer lain > klik next.



      Setelah Virtual Mesin siap , klik Finish. Anda dapat merubah spesifikasi ini kapan saja setelah penginstalan.


      Ubuntu akan melakukan proses penginstallan dan akan muncul tampilan seperti gambar berikut



      Tunggu Proses penginstallan berlangsung



      Pada proses penginstallan anda akan disuguhkan tampilan slideshow dari ubuntu tentang fitur-fitur yang dimiliki oleh ubuntu versi terbaru ini. Tunggu hingga proses selesai , proses ini memakan waktu sekitar 20-30 menit.




      Setelah Penginstallan selesai anda akan melihat tampilan login , masukan Password yang anda buat pada awal tadi untuk dapat login.



      Nah setelah anda dapat masuk , anda akan melihat tampilan dekstop dari ubuntu 14.04 Trusty Tahr seperti gambar di bawah ini.



      OS Ubuntu 14.04 Trusty Tahr telah berhasil anda install di VMware.

      Tampilan pada ubuntu sedikit berbeda dengan Tampilan Windows yang sudah sering kita gunakan , ubuntu memiliki tampilan Unity dengan ciri khas menu icon yang terlihat pada launcher disebelah kiri dekstop.

      Selamat mencoba ubuntu :)

      Copyright © Primateknoit | Powered by Blogger

      Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com